Nenek moyang kita sudah membuktikannya. Mereka pakai obat anti rayap tradisional yang tidak mencemari lingkungan dan bisa membuat rumah yang sebagian besar berbahan dasar kayu awet sampai puluhan tahun.
Pernahkah Anda merasa penasaran bagaimana orang tua kita dulu mengawetkan perabotannya sehingga bisa bertahan dalam jangka waktu lama?
Kuncinya adalah pada pemilihan bahan, pengawetan, dan perawatan yang tepat. Proses pemilihan dan pengawetan dilakukan sebelum membuat rumah. Sementara proses perawatan dilakukan setelah bangunan jadi. Kunci dari proses ini adalah telaten dan sabar.
Table of Contents
Pemilihan bahan kayu anti rayap yang terbaik
Sebagaimana diketahui, sebagian besar rumah jaman dulu dibuat dari bahan kayu. Bukan tembok seperti sekarang. Namun, rumah mereka tetap bisa berdiri kokoh dan aman dari serangan rayap.
Kunci utamanya terletak pada pemilihan bahan. Ketersediaan kayu pada masa lalu sangat banyak. Salah satu pilihan bahan yang sering digunakan adalah jati.
Mereka membuat rumah, lemari, meja, kursi, bahkan lumpang dan alu menggunakan jenis kayu jati ini. Maka jangan heran bila sekarang banyak ditemukan perabot unik dan etnik berbahan kayu jati. Umurnya bisa puluhan bahkan ratusan tahun.
Pengawetan ala nenek moyang
Tidak hanya pemilihan bahan, nenek moyang kita juga menggunakan cara tradisional untuk mengawetkan kayu sebelum dibentuk menjadi perabot yang mereka inginkan. Obat tersebut berupa lumpur dan asap.
Sebelum dibentuk, kayu akan direndam di sungai bersama lumpur-lumpur terlebih dulu, kemudian diasapi. Proses ini ternyata secara ilmiah bisa mengawetkan kayu. Kalau sekarang, Anda bisa menggunakan pelapis dari bahan solar dan oli.
Obat anti rayap tradisional yang mudah didapatkan dari dulu hingga sekarang
Keampuhan obat tradisional ternyata tak kalah dengan obat anti rayap semprot yang kini bisa dibeli di marketplace dan toko-toko obat hama.
Kira-kira, benda apa saja yang bisa dimanfaatkan untuk bisa mengatasi rayap di tanah dan rumah secara tradisional?
Air cucian beras
Beras merupakan makanan pokok orang Indonesia dari jaman dulu sampai sekarang. Setiap hari di setiap rumah, air cucian beras selalu dihasilkan sebelum mulai memasak. Air inilah yang biasanya disiramkan ke dalam tanah untuk mencegah serangan hama pemakan kayu.
Air panas
Selain air cucian beras, air panas juga bisa mengusir rayap. Menyiramkan air panas langsung ke area yang ada hama dan jalur makan mereka akan membasmi mereka sampai tak bersisa.
Kalau pun ada yang selamat, itu hanya sedikit sekali dan mereka tidak akan kembali menyerang dalam waktu dekat.
Kapur sirih, obat anti rayap kusen kayu
Agar awet, orang jaman dulu menggunakan kapur sirih yang warnanya putih untuk melapisi kayu-kayu mereka. Fungsinya seperti cat yang bisa memberikan warna buat rumah.
Sayangnya, obat tradisional ini bisa menempel ke baju saat dipakai untuk bersandar. Jadi, kurang cocok diterapkan di era sekarang. Apalagi sekarang sudah ada cat khusus berbahan aktif yang sangat manjur untuk membasmi rayap.
Obat kayu anti rayap dan bubuk untuk perabot
Pelitur merupakan produk yang sudah digunakan sejak lama untuk mengecat meja dan kursi. Hasilnya, meja dan kursi akan terlihat berwarna coklat mengkilap. Perabot rumah pun akan terasa lebih elegan, classy, dan mewah.
Air garam
Garam juga dimanfaatkan dengan baik oleh orang zaman dulu. Mereka belajar dari pengalaman dengan sangat baik.
Pembasmian rayap di era sekarang
Kunci sukses pemakaian obat tradisional di atas adalah sabar dan telaten. Sebab perlu dilakukan berkali-kali agar hama tak kembali.
Maka dari itu, penerapannya tak cocok di era sekarang. Di mana mayoritas orang sibuk bekerja di kantor. Tak seperti dulu yang masih bertani di ladang.
Jika Anda tak punya cukup waktu untuk melakukan cara tradisional, maka solusi anti rayap masa kini adalah memanggil jasa pembasmi rayap.
Kami, Suntik Rayap, adalah tim profesional yang terbiasa menangani hama pemakan kayu dengan cara kerja yang ramah lingkungan seperti halnya pemakaian obat anti rayap tradisional. Hubungi kami di 0822-3333-8334 .